Berapa Lama Perbedaan Waktu Haji dan Umroh? Cek Disini!

perbedaan waktu haji dan umroh

Haji dan umroh, meski sama-sama dilakukan oleh jemaah di Baitullah, ternyata memiliki perbedaan dari segi waktu pelaksanaan. Apabila ibadah Haji yang sekaligus sebagai salah satu rukun islam memiliki waktu yang spesifik, sementara menawarkan sedikit fleksibilitas buat calon jemaah. Mengapa demikian? Cari tahu alasan di balik perbedaan waktu haji dan umroh dalam artikel di bawah ini. 

Perbedaan Waktu Pelaksanaan Haji dan Umroh

Perbedaan waktu pelaksanaan ibadah haji dan umroh ternyata cukup jauh. Umumnya, jemaah haji menghabiskan waktu hampir sekitar 40 hari di Tanah Suci, dimana waktu tersebut lebih lama dari pelaksanaan umroh yang relatif singkat berkisar antara 7 – 10 hari. 

Karena dari segi waktu pelaksanaan antara haji dan umroh memang berbeda. Dalam syariat islam, telah ditetapkan waktu spesifik untuk menunaikan haji yakni mulai dari awal bulan Syawal hingga subuh hari raya Idul Adha. Di luar waktu tersebut, jemaah haji tidak diperkenankan menunaikan ibadah di Tanah Suci. Tidak seperti haji, jemaah umroh bisa memilih kapan waktu keberangkatan ke Baitullah. Ini karena ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun. 

Mengapa Umroh Bisa Dilakukan Setiap Waktu Sementara Haji hanya Setahun Sekali? 

Adanya perbedaan antara haji dan umroh dari segi waktu nyatanya tak lepas dari makna ibadah keduanya. Karena umroh sifatnya sunnah yakni menyempurnakan ibadah lainnya, sementara itu haji merupakan salah satu rukun Islam dengan rangkaian ibadah yang lebih kompleks. Beberapa faktor lain mengapa keduanya berbeda, di antaranya :

  1. Haji yakni salah satu ibadah wajib dalam Islam memiliki sejarah mendalam yang terhubung dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Setiap rangkaian ibadah yang dilakukan memiliki makna tersendiri, sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan waktu. 
  2. Untuk mencapai makna yang kompleks tersebut, jemaah haji perlu melakukan rangkaian yang lebih panjang daripada umroh. Karenanya, durasi pelaksanaan ibadah keduanya berbeda. 
  3. Salah satu rukun ibadah haji paling utama yakin wukuf di Arafah hanya bisa jemaah lakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Adapun momen tersebut  menjadi puncak utama dari pelaksanaan ibadah haji. 
  4. Berbeda dengan haji, umroh pada pelaksanaannya tidak terikat rukun wukuf, sehingga jemaah umroh memiliki fleksibilitas waktu yang lebih besar daripada jemaah haji. 

Kapan Waktu Terbaik untuk Menunaikan Haji dan Umroh? 

Sejatinya, tidak ada pedoman mutlak tentang kapan waktu terbaik untuk Anda melaksanakan haji ke Baitullah. Sebab, ibadah haji sendiri sudah memiliki waktu pelaksanaan yang sangat spesifik. Selain itu, haji yang Anda lakukan baik di bulan Syawal, Dzulhijjah ataupun Zulkaidah sama-sama memiliki keutamaan dan keberkahan bagi siapa saja yang menjalankannya. 

Sementara itu, memilih waktu terbaik untuk menunaikan umroh menjadi penting bagi jemaah. Berangkat di antara bulan Desember – Januari bisa jadi alternatif buat Anda yang mencari sensasi beribadah umroh di musim dingin. Awal musim panas namun dengan suhu yang tergolong nyaman dapat Anda rasakan pada bulan Maret – April. Ada juga waktu-waktu yang disukai karena nilai ibadah yang lebih tinggi, seperti saat bulan Ramadhan, bulan Syawal serta bulan Dzulhijjah.

Oleh karena itu, waktu beribadah haji dan umroh yang baik tergantung pada kebutuhan serta persepsi Ada. Yang terpenting adalah niat yang tulus dalam beribadah dan persiapan yang matang.

Tips Memilih Waktu yang Tepat untuk Berangkat Haji dan Umroh ke Baitullah

Menentukan waktu yang tepat untuk menunaikan haji ataupun umroh ke Baitullah bisa menjadi hal membingungkan buat jemaah. Ada lima tips memilih waktu terbaik untuk beribadah ke Tanah Suci, di antaranya :

  • Buat Daftar Prioritas Perjalanan 

Mulailah dengan membuat daftar prioritas atau tujuan yang Anda cari dari perjalanan ibadah ini. Misalnya, mencari suasana seperti apa, budget yang terjangkau ataupun pengalaman beribadah mengesankan. Dengan begitu, Anda bisa menentukan waktu terbaik yang memenuhi prioritas Anda. 

  • Perkirakan Kondisi Cuaca 

Kondisi cuaca di Tanah Suci bisa mempengerahui aspek perjalanan dan kenyamanan Anda selama beribadah. Penting untuk memeriksa cuaca di Tanah Suci sebelum memutuskan kapan berangkat. Sehingga Anda dapat melakukan persiapan dengan matang, misalnya membawa baju hangat saat musim dingin dan sebaliknya. 

  • Pertimbangkan Musim-musim yang Ramai 

Beberapa waktu favorit seperti saat Ramadhan atau akhir tahun sering kali menjadi waktu puncak keramaian di Tanah Suci. Tentunya ini akan sangat menyenangkan buat Anda yang ingin merasakan pengalaman beribadah dengan sensasi meriah. Sebaliknya, jika menyukai suasana tenang, pertimbangkan berangkat di musim sepi. 

Dapat terlihat adanya perbedaan waktu antara ibadah Haji dan umroh yang cukup signifikan. Meski begitu, baik haji ataupun umroh keduanya merupakan ibadah yang sama-sama dianjurkan. Semoga informasi ini bermanfaat!